Share This :
Praktik monopoli di BLP Depok harus dihentikan. Kesejukan suasana pagi di kantor walikota Depok,Kamis 18 Juli 2024 berubah sedikit memanas.Sekitar 100 massa dari Komite Anti Korupsi Indonesia Depok menggeruduk Kantor BLP Depok yang berada di komplek Kantor Walikota Depok kawasan Jalan Margonda no 54.Mereka menuntut di usut tuntasnya dugaan praktek monopoli pemenang tender/lelang di Badan Lelang& Pengadaan (BLP) Depok yang selama ini berlangsung."Hentikan,Stop monopoli di BLP Depok,jangan ada permainan dalam proses lelang,ini bahaya.sangat merugikan,Masyarakat rugi,Pemkot rugi" ujar Korlap Aksi M.Khalilou Fadiga. "Mengapa kami sebut demikian,karena kalo praktek-praktek monopoli ini tetap berlangsung,kami yakin kwalitas pekerjaan tidak akan sesuai bestek,kwalitas pekerjaan tidak akan maksimal,ini dikarenakan tentunya karena adanya kongkalingkong antara BLP dan rekanan,nah kongkalingkong ini kan membutuhkan operasional yang besar,dan pada akhirnya kwalitas pekerjaan menjadi korbannya. Masyarakat tentu dirugikan bila pekerjaan tidak benar,begitu pula Pemkot Depok rugi karena APBD digunakan secara serampangan " tambah pemuda yang akrab disapa Diga ini."Jangan korbankan kepentingan rakyat demi kepentingan segelintir oknum". Tambahnya lagi.Ditempat yang sama,Ketua Komite Anti Korupsi Indonesia Depok Pardong dalam orasinya mengatakan bahwa KAKI Depok mendesak agar walikota turun tangan."Pak walikota harus turun tangan,panggil semua Pokja BLP,segera adakan evaluasi secara menyeluruh,dan oknum-oknum BLP yang diduga main curang harus dipecat,jangan sampai menjadi preseden buruk dan menodai citra pemerintah Kota Depok" ujar pria yang dikenal vocal ini.Dirinya juga mengancam akan mendatangkan massa lebih banyak jika tuntutan tak segera direspon dengan baik."Kami juga akan laporkan hal ini ke pihak yang berwajib,antar lain ke Kejaksaan Depok,Kejaksaan Agung,Tipikor,KPK dan Kepolisian.kami sedang mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan investigasi yang mendalam terhadap dugaan kongkalingkong BLP dan Rekanan serakah yang mau menang sendiri." Ujarnya."Kita harus banyak memberikan kesempatan pada pengusaha lokal Depok untuk menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri,saya yakin mereka pun memiliki kemampuan bila diberikan kesempatan". Tutup nyaKesejukan suasana pagi di kantor walikota Depok,Kamis 18 Juli 2024 berubah sedikit memanas.Sekitar 100 massa dari Komite Anti Korupsi Indonesia Depok menggeruduk Kantor BLP Depok yang berada di komplek Kantor Walikota Depok kawasan Jalan Margonda no 54.Mereka menuntut di usut tuntasnya dugaan praktek monopoli pemenang tender/lelang di Badan Lelang& Pengadaan (BLP) Depok yang selama ini berlangsung."Hentikan,Stop monopoli di BLP Depok,jangan ada permainan dalam proses lelang,ini bahaya.sangat merugikan,Masyarakat rugi,Pemkot rugi" ujar Korlap Aksi M.Khalilou Fadiga. "Mengapa kami sebut demikian,karena kalo praktek-praktek monopoli ini tetap berlangsung,kami yakin kwalitas pekerjaan tidak akan sesuai bestek,kwalitas pekerjaan tidak akan maksimal,ini dikarenakan tentunya karena adanya kongkalingkong antara BLP dan rekanan,nah kongkalingkong ini kan membutuhkan operasional yang besar,dan pada akhirnya kwalitas pekerjaan menjadi korbannya. Masyarakat tentu dirugikan bila pekerjaan tidak benar,begitu pula Pemkot Depok rugi karena APBD digunakan secara serampangan " tambah pemuda yang akrab disapa Diga ini."Jangan korbankan kepentingan rakyat demi kepentingan segelintir oknum". Tambahnya lagi.Ditempat yang sama,Ketua Komite Anti Korupsi Indonesia Depok Pardong dalam orasinya mengatakan bahwa KAKI Depok mendesak agar walikota turun tangan."Pak walikota harus turun tangan,panggil semua Pokja BLP,segera adakan evaluasi secara menyeluruh,dan oknum-oknum BLP yang diduga main curang harus dipecat,jangan sampai menjadi preseden buruk dan menodai citra pemerintah Kota Depok" ujar pria yang dikenal vocal ini.Dirinya juga mengancam akan mendatangkan massa lebih banyak jika tuntutan tak segera direspon dengan baik."Kami juga akan laporkan hal ini ke pihak yang berwajib,antar lain ke Kejaksaan Depok,Kejaksaan Agung,Tipikor,KPK dan Kepolisian.kami sedang mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan investigasi yang mendalam terhadap dugaan kongkalingkong BLP dan Rekanan serakah yang mau menang sendiri." Ujarnya."Kita harus banyak memberikan kesempatan pada pengusaha lokal Depok untuk menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri,saya yakin mereka pun memiliki kemampuan bila diberikan kesempatan". Tutup nya
Kamis, 18 Juli 2024
0 komentar