Loading...
BLANTERWISDOM101

Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIII

Selasa, 10 Juni 2025
Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIII yang diselenggarakan pada 9–11 Juni 2025 di Rizen Premier Hotel, Cisarua, Bogor. Rakernas ini menjadi tonggak penting dalam meneguhkan arah dan langkah pelayanan Injili di Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Dengan mengusung tema “Teguh Berpegang pada Alkitab dan Memberitakan Injil Serta Berperan dalam Mengembangkan Kualitas Moral dan Peri Kemanusiaan Bangsa” (Roma 15:4; 1 Timotius 4:2; Amsal 14:34), Peserta yang hadir dalam Rakernas ini adalah Majelis Pertimbangan, Pengurus Pusat, serta Pengurus Wilayah PGLII dari seluruh Indonesia dalam semangat kesatuan visi dan misi Injili.

PGLII Mitra Strategis Bangsa

Rakernas PGLII 2025 dibuka oleh Direktur Urusan Agama Kristen Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Di mana Pdt. Dr. Amsal Yowei, SE., M.Pd.K., mewakili Dirjen Bimas Kristen, menyampaikan sambutan yang menyoroti peran strategis PGLII dalam pembangunan bangsa.

“Saya menyampaikan apresiasi dan selamat kepada pengurus baru PGLII periode 2025–2029 yang telah terbentuk melalui Musyawarah Nasional XIII,” ujar Amsal Yowei. Ia menegaskan bahwa tema Rakernas kali ini sangat relevan dengan kondisi bangsa dan kebutuhan mendesak gereja masa kini:

“Tema Rakernas ini sangat strategis dan menyentuh dimensi mendasar dari kehidupan bergereja dan bermasyarakat: berpegang teguh pada Alkitab, memberitakan Injil, dan terlibat aktif dalam pembangunan kualitas moral dan perikemanusiaan bangsa.” ujar Amsal Yowei.

Amsal Yowei juga menegaskan keyakinannya bahwa semangat sola scriptura yang telah menjadi DNA PGLII akan terus membawa dampak positif bagi bangsa.

“Saya percaya, dengan semangat sola scriptura dan dedikasi pelayanan yang sudah melekat dalam DNA PGLII, gereja-gereja dan lembaga-lembaga Injili dapat berkontribusi nyata bagi Indonesia yang rukun, adil, makmur, dan beradab.” jelas Amsal Yowei.

 Alkitabiah sebagai Pilar

Dalam pembukaan resmi Rakernas XIII, Ketua Umum PGLII Pdt. Tommy Lengkong, M.Th., menegaskan kembali identitas dan komitmen gereja-gereja Injili.

“Sebagai kaum Injili, kita memiliki prinsip bahwa Alkitab merupakan otoritas tertinggi dalam semua segi kehidupan manusia.” Ungkap Tommy Lengkong.

Dengan mengutip 2 Timotius 4:2, menyerukan agar PGLII tetap setia dalam memberitakan firman Tuhan dengan kesabaran dan pengajaran yang mendalam:

“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegurlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” Paparnya.

Pdt. Tommy juga menegaskan nilai moral Alkitab dalam kehidupan berbangsa: “Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.”

 Tantangan dan Komitmen Global

Dalam sambutan tertulisnya, Ketua 2 Pengurus Pusat PGLII, Pdt. Anton Tarigan, yang berhalangan hadir karena menghadiri rapat penting Executive Council Asia Evangelical Alliance di Seoul, Korea Selatan, menekankan pentingnya Rakernas sesuai amanat konstitusi PGLII:

“Konstitusi PGLII, yaitu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, mengamanatkan pelaksanaan Rapat Kerja Nasional selambat-lambatnya tiga bulan sesudah Munas.” Ungkap Anton Tarigan.

Ia juga mengingatkan arah utama pelayanan PGLII: “Bisnis utama dan satu-satunya PGLII adalah memberitakan Injil untuk membawa jiwa-jiwa pada keselamatan”, jelasnya.

 Visi dan Arah Strategis 2025–2029

Prof. Dr. F. Irwan Widjaja, Ph.D., memberikan pengarahan dalam penyusunan program kerja PGLII periode 2025–2029 dengan menekankan visi sentral:

“Terwujudnya persekutuan seluruh kaum Injili Indonesia yang tegak dalam kemurnian asas Injili untuk transformasi Injil dan peningkatan kualitas moral bangsa”, jelas Irwan Widjaja.

PGLII juga menegaskan komitmen kebangsaan yang kuat: “Salah satu tujuan PGLII adalah berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan bangsa, penegakan keadilan berdasarkan hukum, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945” ungkap Irwan Widjaja.

 

Harapan Menuju Masa Depan

Rakernas XIII PGLII bukan sekadar forum administratif, tetapi menjadi momentum strategis untuk merumuskan kontribusi nyata Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia dalam memperkokoh moralitas, keadaban, dan keutuhan bangsa Indonesia. Dengan semangat Injili yang kuat dan relevan, PGLII meneguhkan dirinya sebagai bagian penting dari denyut nadi bangsa yang menjunjung tinggi kasih, keadilan, dan kebenaran.
Share This :

0 komentar

Postingan Populer

iklan banner