Depok | mediainovasinews.com Umat Katolik di Kota Depok senantiasa terlibat dalam usaha-usaha untuk mengupayakan kerukunan demi terwujudnya harmonisasi kehidupan sosial di masyarakat, demi terciptanya kesejahteraan bersama (bonum commune).
Untuk itu, Hasan Basri, Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Depok, sangat mengapreasiasi dialog kerukunan intern dan moderasi umat Katolik yang diadakan oleh Penyelenggara Bimas Katolik.
Dialog ini diadakan pada Jumat (21/6/24) di Gedung Yohanes Paulus Depok, dihadiri oleh wakil dari Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Kota Depok, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Kota Depok, Pemuda Katolik (PK) Kota Depok, Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Kota Depok, Kelompok Kerja Katekis Kota Depok, dan Paguyuban MUDIKA.
dialog kerukunan kemarin. Dia pun memberi pemaparan luas terkait 3 hal utama–merawat kerukunan, mempererat persatuan, dan menjalin persaudaraan.
Menurutnya, kerukunan perlu terus dirawat untuk menghindari potensi disharmonisasi, demikian persatuan mesti diperkuat juga persaudaraan. “Kerukunan harus dimulai dari internal umat Katolik dulu, sebelum membangun kerukunan dengan umat beragama lainnya.
Karena itu, Adi, kembali menegaskan hal panggilan gereja dalam kehidupan berbangsa sebagaimana ditetapkan dalam Nota Pastoral KWI tahun 2018, dimana gereja dipanggil untuk secara lebih tegas, merawat kesatuan dalam kebinekaan.
Adi menambahkan, Keuskupan Sufragan Bogor pun menetapkan statuta DPP/DKP tahun 2008, di dalamnya ditetapkan dua seksi di gereja yakni Kerawam yang mendorong awam untuk kegiatan kemasyarakatan, dan seksi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK), tutupnya (Niko)
Share This :
0 komentar